Demo, Mahasiswa Sandera Mobil Camry Pejabat, Demonstran menendang dan memaksa menjadikan mobil mahal itu sebagai panggung orasi.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011 di Makassar diwarnai aksi unjuk rasa. Salah satunya, demo sekitar 30 mahasiswa Universitas 45 yang digelar di bawah jembatan fly over.
Meski jumlahnya relatif sedikit, aksi mahasiswa memacetkan arus lalu lintas. Apalagi, mereka sempat menyandera mobil plat merah yang melintas.
Mobil pertama yang dihadang adalah sebuah Camry hitam yang melintas di lokasi pengunjuk rasa. Mobil itu diduga milik Sekda Kabupaten Gowa.
Saat mobil melintas, mahasiswa tiba-tiba menahannya. Mereka memaksa menjadikan mobil mahal itu sebagai panggung orasi. Camry tersebut juga sempat ditendang, mahasiswa berusaha menaiki bagian kap mobil depan. Aksi mahasiswa membuat emosi pengemudi mobil -- seorang pria berpakaian rapi, hingga nyaris terjadi adu pukul. "Ini mobil dari Gowa, dilarang melintas karena bukan areanya. Ini Makassar," kata salah satu mahasiswa.
Untung, niat demonstran dihalangi petugas kepolisian, hingga terjadi aksi saling dorong mahasiswa-polisi.
Mobil plat merah ke dua yang dihadang adalah sebuah APV. Meski tak bisa menjadikannya panggung orasi, para demonstan mencopot platnya, menendang, lalu melipat-lipatnya. Antisipasi polisi membuat mobil tak sempat disandera.
Belum ada demonstran yang diamankan terkait insiden itu. Meski menurut informasi, demo itu tak berizin. "Kami melakukan pengawasan termasuk melarang mahasiswa menyandera mobil karena menganggu pengemudi lain yang melintas. Ini jalan raya, semua berhak melintas," kata salah satu polisi.
Sebelumnya koordinator aksi, Hendra mengatakan, mereka turun ke jalan untuk menyampaikan tuntutan dan kekecewaan pada pemerintahan SBY-Boediono.
Selain mahasiswa dari Universitas 45, gabungan mahasiswa dari sejumlah universitas sudah berkumpul di jalan dekat fly over. Jumlah demonstran diperkirakan meningkat drastis usai Salat Jumat. http://nasional.vivanews.com/news/read/259519-kapolri-soal-isu-demo-besar-sumpah-pemuda
kesimpulan :
Artikel diatas berisi berita demo anarkis yang terjadi di makassar , alasan mereka melakukan demo ini karena kekecewaan mahasiswa terhadap pemerintahan, presiden dan wapres SBY - Boediono untuk mundur dari jabatannya karena mereka menilai selama pemerintahan SBY-Boediono tidak memuaskan. Demo ini melumpuhkan makassar karena mereka menghancurkan fasilitas umum dan properti milik orang lain yang tentu saja sangat merugikan bahkan sesudah itu mahasiswa terlibat bentrokan fisik dengan polisi yang melukai kedua pihak
Sesungguhnya saya sangat mengapresiasi demo tersebut karena mereka menilai pemerintahan SBY-Boediono tidak sesuai dengan yang dijanjikan, tetapi caranya salah. Karena sudah merusak fasilitas umum, bahkan menyandera mobil orang lain untuk menutup jalan, tentu saja ini sangat merugikan, bahkan berakhir dengan bentrok fisik yang akhirnya merugikan kedua belah pihak
Solusi :
- polisi harus menjaga ketat setiap terjadi demo, agar tidak terulang perusakan fasilitas umum
- menghindari omongan orator yang menyulut terjadinya bentrokan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar